RSS2.0

MEMBANGUN KEJUJURAN

MEMBANGUN KEJUJURAN
(Jalan menuju kwalitas hablum minannas wa hablum minallah)
Oleh : Najib

Ditengah-tengah hiruk-pikuk kehidupan dunia modern ini, semakin banyak dan mudah kita menjumpai orang berprikalu tidak jujur alias penipu/pembohong. Kejujuran menjadi barang yang begitu langka. Fenomena ketidak jujuran, perbuatan curang dan saling menipu, sekarang ini begitu dianggap enteng. Apalagi untuk masa yang akan datang, tentu hal ini akan semakin tidak asing lagi.

Sering kali orang mengatakan seribu satu macam alasan yang dibuat-buat untuk menutupi dan membenarkan langkahnya yang salah. Orang yang tidak menyukai kejujuran seringkali berdalih jujur ajur (jika kita jujur akan hancur). Fenomena semacam ini ternyata banyak kita jumpai di tengah-tengah kehidupan kita. Di pasar tidak jarang seorang pedangang berani berkata dusta saat menjual barang dagangannya, demi merai sebuah keuntungan dunia yang berlipat ganda. Banyak diantara mereka berdusta kepada calon pembeli pada saat pembeli menawar dagangannya, lalu dia berkata “Saya kulakannya saja tidak bole segitu” padahal kenyataan sesungguhnya tidaklah demikian.

Pada saat kita berbelanja kepertokohan, juga banyak kita jumpai ketidak jujuran, banyak barang-barang yang sengaja dipalsukan, dijual bebas demi untuk mengeruk keuntungan. Di perkantoran-perkantoran juga tidak luput dari pemalsuan dan ketidak jujuran, bahkan tidak ketinggalan kini firus-firus ketidak jujuran itu sudah mulai masuk merambah ke dalam rumah-rumah kita. Melalui kebohongan kecil yang kita lakukan terhadap anak dan istri kita. Dan masih banyak lagi bentuk kebohongan yang sering dilakukan manusia demi meraih keuntungan /kenikmatan duniawi yang pasti akan binasa dan akan ditinggalkannya.

Kebanyakan orang yang berdusta sering kali tidak menyadari, bahwa apabila sekali saja anda berdusta, maka anda akan terperangkap untuk melakukan kedustaan-kedustaan yang berikutnya. Misalnya, Anda mau pergi ke Jakarta, pada saat anda ditannya oleh tetangga “mau pergi kemana ?” dan anda menjawab “mau pergi ke Surabaya”, karena anda menjawab ke Surabaya, maka saat anda di tanya lagi oleh tetanggamu “naik apa ?” Tentu anda akan berdusta lagi dengan menjawab “naik sepeda motor” sebagai pembenaran atas pertanyaan pertama tadi. Dan bila ditanya terus sudah pasti semua jawabannya akan dusta belaka untuk menutupi kedustaan yang pertama.

Ketahuilah bahwa sebagai akibat dari anda berdusta akan menjadikannya anda mudah sekali berdusta di lain waktu, bahkan akan membuatnya menganggap remeh dosa berdusta tersebut. Tentunya akibat dari dusta tersebut tidak hanya itu Bahkan nabi pernah bersabda ; “Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kedurhakaan dan kedurhakaan itu membawa ke Neraka.Sesungguhnya Seseorang yang berdusta akan selalu melakukan kedustaan sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta”. (HR. Bukhori Muslim dari Ibnu Mas’ud ra.)

Kita tahu bahwa tak ada seorangpun yang senang ditipu atau dibohongi di dalam kehidupan ini, orang lain, tetangga, teman, saudara, orang tua, mertua, istri, dan anak, termasuk diri kita sendiri, bahkan Allah dan Rasulnya sangat benci kepada orang yang suka berdusta atau pembohong. Dalam firman-Nya Allah mengecam “Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta….” (QS. Adz-Dzariyat : 10)

Sebagai orang yang beriman, anda harus yakin bahwa segala bentuk kebohongan/kedustaan itu lambat laun pasti akan terbongkar kebusukannya. Sedangkan pelakunya akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan kedustaannya. Sebab menurut Mas Udik Abdullah, dusta itu ibarat orang yang memakan pemanis rasa, terasa manis pada awalnya namun pada akhirnya akan terasa getir (pahit).
Oleh karena itu, apabila anda merasa sebagai seorang muslim sejati, anda harus berani memulai untuk membangun sikap kejujuran dimanapun anda berada dan kapanpun anda ada, walaupun adakalanya anda harus mendapatkan celaan, cacian, dan makian serta ancaman, dari orang lain dan dianggap rendah oleh mereka yang membenci kejujuran. Namun hal tersebut lebih baik dalam pandangan Allah dan bisa menghindarkan diri dari sifat seorang munafiq. Sebab jika sifat jujur telah pergi dan sirna dari hati nurani anda, niscaya sifat amanah juga akan hilang dari diri anda, karena sifat amanah itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang jujur. Dan orang yang jujur tidak ada lain jaminannya kecuali surganya Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah ; “Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan jalan ke surga. Sesungguhnya seseorang yang jujur yang selalu melakukan kejujuran sehingga dicatat disisi Allah sebagai orang yang jujur”. (HR. Bukhori Muslim dari Ibnu Mas’ud ra.)

Adapun Sebagai langkah awal untuk membangun dan menciptakan sebuah kejujuran terhadap sesama manusia maupun terhadap Sang Pencipta alam semesta hendaknya kitalakukan hal-hal sebagai berikut ;

1. Senantiasa bermunajatlah kepada Allah (berdoa) untuk dijadikan sebagai hamba yang jujur dan amanah. Allahlah yang membolak-balikkan hati kita, Allahlah yang menggenggam kehidupan kita, Dialah Yang Maha mengabulkan doa kita.

2. Berlatihlah dengan sekuat tenaga dan usaha untuk berlaku jujur kepada siapa saja dan dimana saja termasuk jujur kepada diri sendiri. Berlatih merupakan sebuah sikap pembiasaan dalam berpola dan berprilaku yang akan membentuk sebuah kebiasaan yang baik dalam diri seseorang. Jika anda enggan untuk berlatih, maka jangan harap anda akan mendapatkannya. Ketahuilah bahwa didunia ini tidak ada yang terjadi secara tiba-tiba, semuanya berproses mengikuti hokum alamnya (sunatullah).

3. Berjanjilah dan bertekatlah mulai hari ini untuk berlaku jujur. Berjanji dan bertekat dengan sungguh-sungguh merupakan modal yang sangat penting dalam membangun sikap jujur dalam diri anda. Bila perjanjian itu tidak pernah terwujud dan tekat itu tidak pernah anda ucapkan dan anda lakukan, maka itu sebuah awal dari keruntuhan dalam diri anda untuk membangun bingkai kejujuran.

4. Yakinlah bahwa sikap jujur memiliki keistimewaan dan pahala yang laur biasa disisi Allah. Dengan keyakinan seperti ini akan membangkitkan diri anda untuk membangun dan mempertahankan kejujuran anda.

5. Tanamkan dalam jiwa anda, bahwa anda berada dalam pengawasan Allah sepanjang waktu. Sungguh jika anda merasa memiliki perasaan adanya pengawasan Allah terhadap kehidupan anda tentu akan mampu membangun dan menumbuhkan kesadaran anda untuk berbuat yang terbaik dan yang terindah termasuk berprilaku jujur dimanapun anda berada. Perasaan ini didalam hati akan menjadikan hubungan anda dengan Allah akan semakin misra dan lebih dalam, ketundukan kepada-Nya makin nampak dan perasaan malu kepada-Nya tumbuh dengan subur, sehingga jika ada niat untuk berbuat buruk, maksiat, berdusta atau tidak jujur lambat laun akan sirna dari dalam hatinya.

Demikianlah lima hal yang perlu anda coba untuk anda lakukan dalam rangka membangun kejujuran ditengah-tengah kehidupan kita. Insya-Allah jika anda konsisten dan melakukannya dengan tulus ikhals, kejujuran akan senantiasa menghiasi seluruh gerak-gerik anda dalam situasi dan kondisi kehidupan dimanapun anda berada.



---- Selamat membangun kejujuran semoga berhasil-----